Label

Kamis, 19 Mei 2011

TUHAN, Surga dan Neraka

Saya seorang naturalist, saya pecinta alam, saya pecinta hewan dan tumbuhan. Banyak orang bilang saya aneh, bahkan ada yang senang mengecap saya atheist. Padahal saya percaya dan merasakan betul bahwa TUHAN itu ada!


Sekarang begini, TUHAN itu apa?


Tolong ya, jangan pakai kamus, jangan pakai kitab. TUHAN bukan masalah kata - kata, TUHAN bukan masalah logika, TUHAN bukan masalah rajin ibadah atau nggak, TUHAN bukan masalah anda suka memuji-NYA atau nggak. TUHAN adalah TUHAN, TUHAN itu tak terselami, TUHAN itu tak terduga, TUHAN itu tak terbaca, TUHAN itu terlalu luas untuk dipahami oleh logika anda yang anda anggap luas, melalui kata - kata, terlepas apakah anda menganggap kata - kata itu suci atau biasa aja. Jadi jangan bilang anda kenal TUHAN hanya karena anda baca buku! itu bener - bener kaco. ( Sebentar lagi ada yg marah karena kitabnya dibilang buku ).



TUHAN MAHA AGUNG


perhatikan kalimat di atas. Iya saya juga tahu TUHAN itu MAHA AGUNG, tetapi anda tidak akan bisa mengerti keagungan TUHAN hanya dengan membaca kalimat itu. Bagi saya, keagungan TUHAN itu ada dan terasa benar - benar nyata ketika saya menghirup nafas, menegakkan pandangan ke arah langit, melangkahkan kaki dengan mantap di atas bumi ini, membelai indah dedaunan, melihat burung elang terbang dengan gagah, bahkan jika anda beriman sungguh - sungguh, dengan melihat semut berbaris saja anda sudah bisa melihat keagungan TUHAN. Dengan melihat debu tertiup angin saja anda bisa merasakan kekuatan TUHAN. 


Secara logika hal - hal sepele macam itu pasti luput dari ingatan anda, coba saya tanya, kapan anda terakhir kali merasakan kebesaran TUHAN saat melihat senyum orangtua anda?


coba renungkan, anda bicara soal TUHAN tetapi pikiran anda ke mana - mana. Anda bicara TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN TUHAN, tapi ke mana sesungguhnya hati anda tertuju????


dari sini saya cukup yakin anda sudah paham bahwa TUHAN tidak bisa dipahami dengan logika, jangan anda pikir pikiran dan otak anda yang sempit itu bisa menjelajahi pikiran TUHAN, itu sama saja anda menghina TUHAN. 


Oh anda mau bilang bahwa TUHAN hanya ada di tempat ibadah?
Coba ya, saat anda ibadah, anda mikirin apa? gak usah repot mikir, sini biar saya jabarkan :
mantan pacar, pacar, suami, istri, keluarga, uang, jodoh, makan, minum, tugas kuliah, presentasi, lomba, bikin makalah, orangtua, adik, kakak, bingung mau pulang kemana, pokoknya semua hal yang bikin anda gundah dan gelisah. Jadi anda datang ke TUHAN hanya untuk curhat? Terus kalau udahan curhatnya, dan kalau permohonan anda udah dikabulin anda pergi dan lupa. Dan beribadah hanya untuk formalisasi saja, baca ini baca itu, pose ini pose itu, nyanyi ini nyanyi itu, dengerin orang ngomong, dah beres, keluar. Gitu tuh. Ntar kalo ada masalah lagi datang lagi nangis - nangis, nggak puas nangis di tempat ibadah dibawa pulang nangis lagi di rumah, "berdoa" nangis - nangis sampe pagi. Udah kayak yang "khusyuk" banget dah itu. Ntar kalo masalah udah beres pergi deh, lupa deh, ucap terima kasih alakadarnya udah deh, cabut. Gak usah munafik, ngaku aja. Kalau anda masih seperti itu berarti anda hanya mengandalkan logika dalam ber-TUHAN. Logika bilang : "ada masalah ya cari yang bisa nyelesaikan masalah, kalau nggak kuat, ya nangis. Kalau urusan udah beres, ya sudah, kalau takut TUHAN ngambek ya sudah temenin bentar si TUHAN, kalo nggak kasih sedekah berupa 'ucapan terimakasih', biar nggak dibilang 'deketin TUHAN ada maunya doank', simple kan." Itu kata pikiran anda yang busuk, mungkin tidak terlintas kalimat seperti itu, tapi itu lah yang anda lakukan. Bertobatlah.


Pakailah hatimu dalam ber-TUHAN maka setiap hari, setiap detik kamu akan merasakan keagungan-NYA. 
Coba perhatikan : Bangun tidur, hirup nafas dalam - dalam, rasakan coba, rasakan kekuatan kehidupan dari Sang Hidup. Gerakkan tubuh anda, bangun, carilah air, basuh wajah anda, rasakan itu, rasakan sejuknya air itu, itu adalah anugerah TUHAN. Saat anda sudah beres - beres dan akan berangkat keluar rumah, pamitlah pada orang - orang di rumah, perhatikan wajah mereka saat pamit, berikan senyuman, yakinkan mereka bahwa anda pergi akan membawa hasil, tidak sia - sia, di momen itu anda dapat rasakan bahwa TUHAN itu begitu baik karena telah menciptakan orang - orang di sekeliling anda. Saat anda keluar carilah tanaman, coba kalau anda tidak percaya belai daunnya dengan lembut, anda perhatikan tumbuhan itu, dari situ saja anda sudah paham bahwa TUHAN itu MAHA PENYAYANG. Jika berpapasan dengan orang lain, sapalah, berikan senyuman, dan seterusnya sampai sepanjang hari itu. Jika anda lelah dan penat, pandanglah langit dan awan - awannya, perhatikan bahwa TUHAN itu MAHA PEMURAH, IA mengizinkan anda membayangkan cita - cita anda melalui langitnya yang luas dan megah. Segala sesuatu ciptaan yang ada di bumi ini sesungguhnya sudah mencerminkan betapa TUHAN itu NYATA.


Satu hal yang perlu anda ingat, TUHAN tidak ada di uang, sekali saja berusaha mendapat uang, sulit bagi anda untuk fokus pada TUHAN. Kalau bekerja, ya bekerja lah sebaik - baiknya, seprofesional mungkin, uang nggak usah dikhawatirkan, anda pasti dibayar, tentunya carilah perusahaan yang kredibel.


Secara logika, jika anda kembali berlogika, kata - kata di atas adalah ibarat sampah yang nggak ada gunanya, jika anda membaca artikel ini sendirian kemungkinan besar anda bisa tersentuh. Kenapa? Karena saat sendirian anda lebih jujur pada diri sendiri, ngga ada jaim - jaim. Tapi kalau anda baca bareng - bareng temen dan masih suka jaim - jaim sama temen anda, nggak mungkin anda bisa tersentuh. Menggunakan hati tuh harus jujur, apa adanya. Sementara logika itu topeng, untuk menutupi kebodohan, untuk membuat anda terlihat pintar dan "high class".


Begitulah adanya, TUHAN itu nggak dipahami pake logika. Makanya atheist susah percaya TUHAN, karena mereka pake logika. Tetapi TUHAN hanya dapat dipahami lewat hati.


Lalu bagaimana dengan surga? atau neraka itu gimana?


Saya pribadi tidak memikirkan itu. Bahkan saya menganggap surga neraka itu tidak ada. Surga itu hanya alat propaganda untuk menarik pengikut, sementara neraka hanya alat propaganda untuk mempertahankan pengikut. Saya menyembah TUHAN karena memang saya merasa nyaman dan bangga melakukan itu, karena TUHAN itu nyata, dan saya bisa merasakan kehadiran-NYA.


kalau anda gimana?
Anda ber-TUHAN hanya karena mau masuk surga?
Hahaha, lalu kalau surga dihapus apa anda masih mau ber-TUHAN?
oh gitu? kalau misalnya neraka dihapus juga, apa anda masih mau ber-TUHAN?


Jujurlah sekarang daripada nanti setelah mati, telat.
Jika hanya ada surga, kemungkinan anda ber-TUHAN karena pengen masuk surga.


Sebaliknya jika hanya ada neraka, kemungkinan anda ber-TUHAN karena pengen hindarin neraka.


Nah kalau ada kedua - duanya berarti anda pengen dapetin surga + hindarin neraka. Ini penawaran terbaik yang anda bilang diadakan oleh TUHAN, dan anda ambil penawaran ini. Makanya tak heran banyak orang sumbang ini sumbang itu paling banter cuma karena pengen masuk surga doank, dan paling nggak cuma buat hindarin neraka doank.


Jarang sekali ada orang berbagi dengan sesama dengan alasan :
"Karena saya melihat TUHAN di mana - mana, saya bersyukur atas setiap anugerah-NYA, dan saya harap dengan saya berbagi, anugerah TUHAN juga terbagi ke tiap - tiap orang, sehingga mereka bisa melihat TUHAN dan merasakan kegembiraan dalam hidup mereka bersama-NYA."


masih pake logika? anda nggak akan paham kalimat di atas. 


atau anda pikir saya pake ilmu psikologi untuk bikin anda terharu? oh salah, saya mendalami ilmu akuntansi malah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar