Label

Senin, 23 Mei 2011

Sendirian vs. Rame - Rame

Sendirian nggak selalu berarti hebat,
Rame - rame juga nggak selalu berarti lebih hebat dari sendirian, begitu pun sebaliknya.
Yah, relatif kan!

Tetapi yang akan saya bahas di sini adalah sendirian vs. rame - rame secara kualitas.

Mungkin suatu ketika, anda pernah berada dalam suatu grup / kelompok. Tetapi ternyata, anda dijauhi, dimusuhi tanpa sebab yang jelas. Perlu anda ketahui, anda tidak perlu takut. Oh ternyata anda diasingkan dari yang lain, mereka semua berlima puluh berusaha menjatuhkan anda yang sendirian, so are you afraid? masih belum?

di sini yang berperan adalah masalah sugesti / the way you think of urself, brother / sister.
that is quite simple, but not really.


Bayangkan jika anda adalah seekor harimau, anda menguasai suatu wilayah di hutan, saat anda sedang berburu dan berusaha untuk makan, tiba - tiba datanglah segerombolan 20 ekor anjing hutan. Anjing - anjing hutan itu dengan ganasnya merobek - robek mangsa anda, dan membawanya pergi sambil menggertak anda. So what are you gonna do? Kalau anda menyerang anjing - anjing itu anda yakin bisa menang? Lalu bagaimana jika anjing - anjing itu yang menyerang anda duluan, apa anda bisa bertahan?

Solusi pertama adalah, anda harus yakin, bahwa anda jauh lebih kuat dari mereka, petakan diri anda sebagai yang kuat, petakan diri anda sebagai yang mampu mengalahkan yang banyak, see urself as a tiger, not as a wild dog.

Next.
Awalnya yang paling berperan adalah kualitas dari tiap - tiap individu yang ada di situ. Seekor harimau, dan  tiap - tiap ekor anjing. Mengenai kualitas, anda hanya bisa melihat dan menilai kualitas diri sendiri secara tepat, jika anda jujur. Sementara kualitas pihak lain, tidaklah dengan mudah anda bisa tebak. Petakan posisi kualitas anda di medan pertempuran.

Sudah tau posisi anda? Sudah tau kemampuan anda? Kalau begitu cobalah analisis kemampuan lawan, caranya? Biarkan ia menggambarkan dirinya sendiri, atau, biarkan ia membuka kartunya sendiri, how? gertaklah lawan anda, lalu lihat ekspresinya, lihat responnya. Oh ya benar, dari situ anda sudah bisa menilai kemampuan lawan anda.
Coba tunjukkan auman anda sebagai harimau, dan lihat respon mereka sebagai anjing, apakah mereka akan menggonggong atau akan lari.

Jika mereka menggonggong, tenanglah, pastikan dengan baik bahwa anda tidak terganggu, jangan malah anda yang membuka kartu anda. Let them know that you're not afraid. Jika mereka menggonggong, gertak lah balik, jangan menyerang terlebih dahulu, menyerang duluan sama saja dengan membuka celah lebih dulu ( ini berlaku untuk 1 lawan banyak, untuk 1 lawan 1 adalah beda ). Jika setelah digertak mereka tetap menggonggong bahkan ada yang mencoba menyerang, bunuh lah satu. Maka yakinlah, yang lain akan mundur. Bayangkan satu hantaman cakaran harimau dibandingkan gigitan rahang anjing yang kecil. That's it, you won. Satu dasar utama dari teknik ini adalah sugesti diri anda menjadi yang mayor, bukan yang minor.

Lalu bagaimana jika mereka lari? Oh sudah jelas, kejar dan bunuh mereka semua. Jika sudah rame - rame masih lari, itu adalah pertanda ketakutan.

Anda mau mengatakan saya salah? tidak - tidak, anda perhatikan kata- kata saya berikut ini.

Suatu grup yang kuat adalah grup yang bersatu atas dasar tujuan bersama, kesempurnaan kolektif. kekuatan bersama. Namun untuk kasus anjing - anjing hutan di atas, mereka bersama bukan atas dasar kepentingan bersama, tetapi hanya untuk kepentingan pribadi mereka masing - masing, so jangan heran jika mereka mudah runtuh. Individu yang mengandalkan "grup" adalah individu yang lemah, perhatikan burung yang terbang bersama, perhatikan anjing - anjing hutan dan serigala yang tak terbiasa hidup sendirian, jika mereka sendirian, jelas lah mereka tak punya daya saing.
Saya tidak mengatakan grup itu buruk, atau sendirian is the best, tidak tidak, lagipula memang tiap - tiap orang sudah terlahir dengan watak "dependent" atau "independent", hanya saja memang bisa berubah sesuai niat. Anda tidak perlu munafik, lihatlah sekeliling anda, berapa banyak orang - orang yang beraninya jalan rame - rame? berapa banyak pula orang berani berbeda sendiri?


Sedikit curhat, saya pernah pulang malam hari, sekitar jam 12-an, lewat suatu gang saya disiul - siulin sama beberapa orang yang nongkrong dekat situ ( belakangan saya tahu mereka itu karyawan restoran dekat situ, badannya lumayan lah ), ada sekitar 4 orang. Simple saya langsung datangi mereka :
Saya : Ada masalah apa?
4 Musketeer : Nggak kok mas, nggak ada kok..
Saya : Tadi siul - siul kenapa?
4 Musketeer : Siul - siul siapa? nggak ada kok mas..
Saya : Kalau nggak senang langsung aja kita duel sini sekarang juga, nggak usah banyak bacod, kalau nggak punya nyali sini kalian berempat saya sendirian. Anjing kalian.
4 Musketeer : ( Diam ) ...
Saya : Kenapa diam?
4 Musketeer : 5 detik ( Diam ) ...
Saya : Makanya kalau nggak ada nyali nggak usah berbacod, mental kerupuk aja banyak bacod, dasar banci lu anjing.

Logika aja okay, kalau mereka nggak salah kenapa mereka diam? kalau mereka nggak salah kenapa mereka nggak bela diri? it's simple, dalam hati nurani mereka yang terdalam mereka tak bisa memungkiri bahwa mereka sudah berbuat salah, jadi mereka nggak akan berani nuntut. Tapi kalau mereka bebal, mungkin sudah ada pembantaian saat itu, kebetulan saya lagi kesel - keselnya saat itu. Lalu seharusnya mereka nggak perlu takut kan? mereka berempat loh, badan gede- gede, bandingkan dengan saya yang kurus, yang kata mereka kaya cewek ( saat mereka siul mereka bilang, "cewe" ). Bukti bahwa gertakan itu punya efek spesial.

So jangan takut! Jika ada yang mengomentari anda, segera datangi dan tanya : what's wrong? ada apa? semakin anda takut, berarti anda semakin termakan gertakan lawan, dan itu bahaya.

Yah, relatif sih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar