Label

Jumat, 08 April 2011

Manusia Kotak - Kotak

Berbicara tentang kotak - kotak tentu anda mengerti, kotak atau segi-empat tercipta dari perhubungan antara garis horizontal dan vertikal, dan garis - garis tersebut membuat sekat atau pembatas yang mengancam kesetaraan pandangan.
( Note : sebelum baca artikel ini saya harap anda terlebih dahulu baca mengenai relatif )

Kalau masih bingung ini ada contoh sederhana dari hidup saya sendiri.

Saya dan pacar saya, Yasika, itu jadian terbilang cepat ( relatif ), sekitar satu minggu kenalan saya langsung minta kepastian dan meresmikan hubungan kami. Nah, saya malah dianggap playboy oleh beberapa pihak dengan alasan - alasan tertentu, lalu apakah benar saya adalah playboy? Playboy yang saya maksud di sini adalah seorang pria yang buru - buru pacaran hanya demi menikmati seks, jika sudah bosan ia akan putuskan hubungan dengan si wanita dan mencari mangsa baru. Seperti itukah saya? Hati nurani berucap...

Okelah so let's get on our topic..
Jadi apa hubungan cerita di atas dengan topik yang saya ingin bahas di sini?
Dari cerita di atas terlihat sekali ada peng-klasifikasi-an, ada pensyaratan, bahwa seorang pria akan menjadi playboy jika syarat - syarat berikut terpenuhi :
- waktu kenalan sebelum nembak kurang dari 3 bulan.
- menyanyi dengan gaya penyanyi keren supaya sang cewek kagum ( atau apa saja sesuai skill ).
- melakukan apapun yang diminta ( sepertinya ) oleh sang cewek.
- waktu awal kenalan terlihat sangat menggebu - gebu, saat waktu berjalan terlihat kebosanan.
- matanya selalu ngeliatin cewe - cewe lain selain pacarnya.
- ntar bakal ditambahin kalo ada.

Nah, jadi bagaimana? Sudahkah anda ( yang pria ) memenuhi syarat - syarat di atas? Jika anda memiliki ciri - ciri di atas sebaiknya anda harus mawas diri, karena jika anda benar - benar hanya ingin seks sebaiknya anda sewa pelacur, jangan mengotori orang yang innocent. Tetapi jika anda benar - benar mencintai pacar anda, tenang saja, anda berarti sepaham dengan saya, berarti anda orang baik, hanya tidak sesuai dengan arus yang lagi populer sekarang ini. Nah arus ( budaya ) populer ini lah yang menyebabkan persepsi terkotak - kotak ini lahir.

Mari kita tilik dari tiap syarat di atas :
- waktu kenalan sebelum nembak kurang dari 3 bulan, atau berapa pun lamanya waktunya tergantung dari tuduhan yang dialamatkan pada anda. Sekarang jangan suruh orang - orang yang menuduh anda berpikir pake otak, lebih baik anda pake otak anda sekarang dan cerna pembahasan berikut supaya anda nggak takut menghadapi orang - orang berbentuk teh kotak ( Note : alias otaknya kotak ( Note di dalam note : alias goblok ) ). Kalau anda sudah baca pembahasan mengenai relatif di blog saya sebelumnya, tentu anda sudah mengerti perihal ini. Waktu tidak menentukan, manusia bukan makhluk determinisme, ditentukan oleh ini dan itu, manusia lah yang menentukan. Jangan jadi program, jadilah programmer. Saya nggak usah tampilkan data deh ya, anda sendiri kan pasti udah sering denger begitu banyak pasangan yang telah kenalan dan pacaran 5 tahun atau lebih, tetapi umur penikahan mereka hanya bertahan 2 bulan, atau bahkan cuma kurang dari 1 minggu. Gak usah jauh - jauh, orangtua saya itu bukti nyata, mereka kenalan sebelum berkomitmen itu sudah bertahun - tahun, tapi toh saat saya berumur 3 tahun mereka udah cerai, lalu apa artinya kenalan bertahun - tahun itu? Ya itu hanya berarti mereka kenalan bertahun - tahun sebelum nikah, itu saja, tidak ada arti lain dan sama sekali tidak menentukan umur pernikahan mereka, padahal pernikahan adalah proses akhir dari sebuah hubungan di dunia ini, terbukti kan? waktu kenalan tidak berpengaruh, banyak pasangan berpisah juga bukan karena waktu kenalan yang kurang atau lebih, tetapi sederhana sekali, hanya karena mereka memilih untuk bercerai - berai seberai - berainya. Sebaliknya banyak juga yang baru aja ketemu sekali pandang, dan berbicara sehari - dua hari langsung menikah dan langgeng - langgeng aja sampai mati, kenapa bisa gitu? Simple saja! karena mereka memilih untuk itu! contoh : nenek saya! makanya saya hormat banget sama nenek saya, nenek saya adalah wanita perkasa yang tidak ditentukan oleh berapa lama waktu ia berkenalan dengan kakek saya. Bahkan sejak kematian kakek, nenek selalu setia mengurus anak - anak dan cucu - cucunya dengan penuh kasih sayang, terlebih kepada saya cucu sulungnya yang sampe jadi seluas ini wawasannya demi mencerahkan pikiran anda - anda sekalian. Jadi sekali lagi, manusia itu penentu, bukan yang ditentukan, jangan bilang takdir, takdir nggak ada yang tahu selain Tuhan kan, jangan mengkotak - kotakkan sesuatu, karena dunia ini bukan milikmu seorang.
So, syarat satu, terbantahkan, orang bego kalah.
Next, syarat dua.

- melakukan sesuatu yang sesuai dengan skill anda, dan cenderung melakukan sesuatu yang populer, seperti bernyanyi atau dance. Halah, jangan bikin ngakak deh, masa nyanyi hanya demi dapet seks?? maaf ya bukan gitu. Kalau saya sendiri jujur saja emang hobi saya nyanyi, bukan untuk pamer atau gaya pop, tetapi saya menemukan rasa nyaman saat bernyanyi, dan saya berharap orang yang denger juga bisa merasakan hal yang sama, ya makanya saya nyanyi buat Yasika awal - awal itu, ditambah lagi saat itu memang lagi ada waktu luang, so why not? ( Note : Maaf lah orang bego, hipotesis anda dengan sendirinya terbantahkan, karena anda tidak mengerti dengan apa yang anda persoalkan, wawasan anda kurang luas hey, hahaha ). Terbukti sampai sekarang saya dan Yasika berkomitmen untuk pacaran yang sehat, no sex before marriage, sex di sini berarti yang intercourse, kalau sekedar ciuman mungkin masih masuk akal. Jadi mohon dimengerti ya hey bego, tidak ada kepastian bahwa kalau saya menunjukkan skill saya ke pasangan berarti saya berniat menyetubuhinya. 
So, syarat dua, terbantahkan, orang bego kalah lagi.. ( Note : bahasa kasar saya bukan untuk orang yang behati mulia dan berkalbu jernih, jika ada yang tersinggung dengan ucapan bego, berarti ia berpotensi menjadi si bego itu. Saya harap anda mawas diri ( Note didalam note : nggak tau mawas diri apaan? buka nih Kamus Besar Bahasa Indonesia )
Next, syarat tiga.

- melakukan apapun yang diminta ( sepertinya ) oleh sang cewek. Kenapa saya kasih kata sepertinya di situ? Karena saya nggak ngerasa ngelakuin apa aja yang diminta Yasika tuh, saya juga kritis kok ke dia, malah kadang - kadang sampe dia kesel. Lalu jika pun saya melakukan banyak hal buat dia bukan berarti saya niat jadi playboy , sorry deh ya, anda bisa cek di seluruh belahan bumi, begitu banyak pria melakukan banyak hal demi pasangan mereka masing - masing, jangankan seks, imbalan dalam bentuk terimakasih pun mereka sungkan terima, jadi tidak selamanya manusia itu seperti apa yang anda pikirkan, jangan berbasis pada penelitian sample sekian orang di tempat - tempat tertentu, oh please, kita ini manusia, tiap orang punya keunikan masing - masing. Apalagi saya, saya bangga karena saya unik dan berbeda, seperti yang saya katakan di atas, bahwa zaman sekarang untuk menjadi jujur pada diri sendiri anda harus melawan arus kebohongan yang ditebar setiap hari, begitu banyak orang di dunia ini yang berbohong setiap harinya, dengan harapan akan lebih banyak lagi orang - orang yang mengikuti mereka, tetapi ada sebagian kecil orang, yang jumlahnya makin kecil, bersedia melawan arus, dan menjadi berbeda, bersedia dimaki dan dicurigai jutaan manusia hanya karena berusaha menjadi diri sendiri. Mereka lah kaum tercerahkan, punya pendirian dan jati diri. Jadi sekali lagi, manusia itu harus menentukan hidupnya sendiri. Korelasi antara melakukan apapun yang diminta dengan imbalan seks memang terjadi pada banyak hidup manusia, padahal sesungguhnya mereka bisa memilih untuk tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun. Jadi kembali pada individunya, segala macam perkiraan statistika dapat dengan sendirinya runtuh apabila manusianya belajar untuk menentukan hidupnya sendiri, bukan menjadi sama dengan orang lain. Dan saya, saya memilih untuk tidak berhubungan seks sebelum menikahi Yasika. Sudah cukup jelaskah pilihan saya?
Syarat tiga terbantahkan. Ada yang merasa kalah? Haha kasihan.
Next, syarat empat.

- awalnya terlihat indah, bunga - bunga bertebaran dari pagi sampai terbawa mimpi, tapi jika makin hari makin terlihat membosankan "itu berarti gejala pacar anda adalah playboy, jika ia seorang pria"
Ini lagi satu ungkapan populer yang dipopulerkan oleh berbagai macam ahli, terutama ahli psikologi, yang mengklaim bisa membaca dan menterjemahkan segala kegiatan psikis seorang manusia ( saya yakin jika anda tanyakan ini ke psikolog mereka akan bilang : Oh nggak lah Mas / Mbak, saya nda sehebat itu kok, mungkin ada yang mau dikeluhkan, Mas / Mbak?
Lalu apa benar seperti itu? Oh mungkin benar awalnya terlihat antusias, lalu kok makin lama makin terlihat jenuh. . . jenuh. . . jenuh . . . tunggu dulu, jenuh itu apa? jenuh itu berarti merasa bosan dengan hal - hal yang sama. Oh gitu?
Lalu pertanyaan pentingnya, darimana anda bisa bilang kalau saya jenuh? Parameter apa yang anda gunakan untuk mengambil hipotesis bahwa saya bosan dengan hubungan saya bersama Yasika? Apakah anda adalah penentu tingkat kejenuhan? Apakah anda berhak menentukan parameter-nya? Anda siapa? Tuhan saja tidak pernah menentukan : jenuh itu begini loh, jenuh itu begitu loh ciri - cirinya. Lalu anda siapa? udah ngerasa dewa coy? 5. . .4. . .3. . .2. . .1. . . mulai ragu atas penilaian terhadap orang lain selama ini? mulai meragukan kedewaan diri sendiri? Nah baru nyadar bego bung? Oke selamat, anda telah tercerahkan. 

Saya nggak jenuh kok, saya malah tiap hari terus bergembira dengan kejadian - kejadian yang kami alami, yang kami lewati bersama, kelakuannya nggak ada yang buruk bagi saya, semua baik, bagi saya itu lah dirinya, itu lah Yasika, kalau saya jenuh pasti saya sudah bunuh diri. Bener nggak?
Lalu kalau orang putusin pacarnya dengan alasan "jenuh" itu maksudnya apa? Ya simple saja, orang itu berarti tidak mencintai pacarnya, karena kalau seseorang jenuh pasti karena sesuatu yang negatif, sesuatu yang tidak disukainya, padahal mencintai adalah menerima, bahkan bukan hanya menerima tetapi dalam tahap tertentu mencintai seseorang itu sampai bisa melihat kekurangannya sebagai kelebihan.
So, syarat empat terbantahkan.
Next, syarat lima.
Bosen gk? Bosen kan! Tapi tetap akan saya bahas, kalau nggak mau baca ya dilewatin aja.

- selalu ngeliatin cewe - cewe lain yang kata tukang ojek kelihatan seksi. Nah ini yang paling sering digunjingkan di Dewan Pergunjingan. Seorang cowo lagi jalan sama cewenya, tiba - tiba tuh cowo mandangin cewe lain yang lewat. Nah tuh cowo langsung dah dicap playboy sama pihak - pihak yang ngerasa dewa. Jujur aja saya sering kyk gitu, tanya aja deh sama Yasika. Tapi perlu anda ketahui, rasa cinta saya sama Yasika nggak luntur, nggak berubah dari awal bertemu sampai detik ini, dan sampai selamanya, saya yakin. Kenapa saya bisa yakin? Karena cinta saya didasarkan pada rasa, bukan pada hal - hal yang suka digunjingkan di dunia pop, "oh dia cakep sih", "oh dia tipe gua sih", "oh dia tajir sih", "oh dia anaknya pengusaha sih", "oh dia anaknya pejabat sih", dll. Alasan saya mencintai Yasika adalah nggak tau kenapa, saya juga nggak tau dan nggak ngerti kenapa bisa jatuh cinta, awalnya saya pikir cinta itu mitos para dewa. Coba lihat produser - produser model yang tiap hari ngeliatin model - model majalah yang katanya cakep - cakep, mereka kebanyakan punya pasangan sendiri tuh, dan hubungan mereka bertahan lama kok sampe tua. Jadi saya cukup berbangga karena saya berani berbeda atas dasar ketulusan hati, bukan atas dasar mau beda doank. 
So, syarat lima terbantahkan.
Semua syarat kalah untuk saat ini, dan saya yakin untuk seterusnya.
Silahkan tambahkan syarat, akan saya kalahkan.

Jadi inti dari semua perbacotan di atas adalah bahwa manusia kotak - kotak harus disadarkan, bahwa cakrawala berpikir manusia itu bukan terkotak - kotak, besar - kecilnya kotak sama saja, membuktikan bahwa mereka mengkerdilkan pemahaman mereka sendiri atas banyak hal, mereka tidak memandang dunia secara komprehensif, tetapi secara sepihak, sesuka nafsu mereka.

Jadi,

Nilailah sesuatu dari maknanya, bukan dari tampilannya, makna itu jujur, tidak beresiko menipu. Hati -hati , mata bisa berpotensi menjadi penipu ulung, ia bisa membutakan hati. Jangan mengklasifikasikan sesuatu hanya berdasar pandangan anda semata, itu sangat tidak adil.

Jika anda melihat bumi hanya lautnya saja, apakah bisa anda temukan gunung - gunung dan lembah - lembah yang indah?

Bahkan orang buta yang hatinya jernih adalah pembidik yang jauh lebih ulung ketimbang orang yang memakai teropong bintang sekalipun.

So, hati - hati ya, jangan sampai kehilangan makna sebagai manusia hanya karena pengklasifikasian yang berasal dari pemikiran tertentu, bijak lah, jadilah sekritis mungkin.

Saya harap anda semua termotivasi untuk berpikir positif tanpa mengkotak - kotakkan sesuatu.

Bahkan tulisan saya sangat perlu dikritik, ingat, jangan langsung meng-iya-kan sesuatu.

ingat soal pensyaratan tadi, sesuatu yang megah, penuh kata - kata mutiara belum tentu benar isinya. tidak ada yang selalu salah dan tidak ada yang selalu benar. sebaiknya telaah lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar